Makanan Tradisional Surabaya: Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan


Makanan tradisional Surabaya adalah salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Kaya akan rasa dan sejarah, makanan tradisional Surabaya menjadi bagian penting dari identitas kota ini. Dari soto ayam, lontong balap, rujak cingur, hingga tahu campur, makanan tradisional Surabaya memiliki cita rasa khas yang sulit ditandingi.

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang ahli kuliner Surabaya, makanan tradisional Surabaya memiliki nilai historis yang tinggi. “Makanan tradisional Surabaya telah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Surabaya. Dengan dilestarikan, kita juga melestarikan sejarah dan identitas kota ini,” ujarnya.

Salah satu makanan tradisional Surabaya yang terkenal adalah soto ayam. Dengan kuah yang gurih dan daging ayam yang empuk, soto ayam menjadi makanan favorit banyak orang. Menurut Ibu Tuti, seorang pedagang soto ayam di kawasan Pusat Kuliner Surabaya, “Soto ayam adalah makanan tradisional yang selalu dicari oleh wisatawan. Rasanya yang autentik dan bumbunya yang khas membuat soto ayam menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan.”

Selain soto ayam, lontong balap juga merupakan makanan tradisional Surabaya yang patut dicoba. Dengan bumbu kacang yang khas dan taburan tauge dan kerupuk, lontong balap menjadi hidangan yang lezat dan menggugah selera. Menurut Pak Slamet, seorang penjual lontong balap di Pasar Atom Surabaya, “Lontong balap adalah makanan tradisional yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Dengan menyajikan lontong balap, kita turut melestarikan warisan budaya Surabaya.”

Rujak cingur juga tidak kalah terkenal di Surabaya. Dengan campuran sayuran segar, tahu, cingur, dan bumbu rujak yang pedas, rujak cingur menjadi hidangan yang segar dan menggugah selera. Menurut Bu Rini, seorang penjual rujak cingur di kawasan Taman Bungkul Surabaya, “Rujak cingur adalah makanan tradisional Surabaya yang selalu diminati oleh pengunjung. Dengan mempertahankan cita rasa asli rujak cingur, kita juga melestarikan budaya Surabaya.”

Tahu campur juga merupakan makanan tradisional Surabaya yang patut dicoba. Dengan campuran tahu, tauge, suwiran ayam, dan bumbu kacang yang gurih, tahu campur menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Menurut Mbak Dian, seorang penjual tahu campur di kawasan Jalan Gubernur Suryo Surabaya, “Tahu campur adalah makanan tradisional yang telah menjadi favorit banyak orang. Dengan tetap mempertahankan resep asli tahu campur, kita juga ikut melestarikan warisan budaya Surabaya.”

Dengan keberagaman makanan tradisionalnya, Surabaya memang memiliki kekayaan kuliner yang patut dilestarikan. Melalui makanan tradisional Surabaya, kita tidak hanya menikmati cita rasa yang autentik, tetapi juga turut menjaga warisan budaya yang menjadi bagian dari identitas kota ini. Sebagai masyarakat Surabaya, mari kita bersama-sama melestarikan makanan tradisional ini agar tetap lestari dan terus diwariskan kepada generasi selanjutnya.